Dari Apa Hewan dan Tumbuhan
Diciptakan ... ?
Allah swt telah menciptakan
hewan dan juga tumbuhan dari air, hal itu didasari oleh firman Allah swt : Artinya : “Dan dari air Kami jadikan setiap sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya
: 30)
Asy Syinqithiy didalam kitab
“Adhwa al Bayan” mengatakan bahwa secafra lahiriyah kata “ja’ala” di sini
berarti diciptakan karena ia termasuk mutaaddiyah untuk obyek yang satu. Hal
itu dibuktikan dengan firman-Nya didalam surat an Nuur : Artinya : “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air.” (QS. An
Nuur : 45)
DR. Wahbah az Zuhaeiliy
didalam kitabnya “at Tafsir al Munir fii al Aqidah wa asy Syari’ah wa al
Manhaj” mengatakan bahwa firmna Allah : Artinya : “Dan dari air Kami jadikan setiap sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya
: 30)
Maksudnya : Kami telah
menciptakan setiap hewan dari air, artinya didalamnya (hewan itu) ada
kehidupan, seperti halnya firman Allah : Artinya : “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air.” (QS. An
Nuur : 45)
Maksudnya : Setiap hewan
berasal dari nuthfah (air mani) dan dia adalah air dan tumbuh-tumbuhan tidaklah
dapat tumbuh kecuali dengan air, dan ini sesuai dengan pendapat sebagian ulama
yang mengatakan bahwa setiap hewan diciptakan peratama kali di laut kemudian
berpindah kepada beberapa jenis hewan di daratan lalu mereka dibentuk sesuai
dengan tabiat daratan bersamaan dengan perjalanan waktu. Dan sebagaimana
diketahui bahwa hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan sesungguhnya diciptakan dari
air. (markaz al Fatwa no. 18274)
Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua
kabilah kafir yang berasal dari keturunan Adam yang berwajah lebar, bermata
sipit dan melakukan kerusakan di bumi lalu Allah swt menundukkan Dzulqrnain
untuk membangun satu dinding yang mengurung mereka. Dan mereka senantiasa
menggalinya hingga waktu yang diizinkan Allah swt untuk keluar darinya pada
akhir zaman setelah peristiwa Isa membunuh dajjal.
Mereka keluar dengan jumlah
yang sangat besar lalu meminum dari danau thabariyah dan membuat kerusakan di
bumi. Tak seorang pun yang mampu menghadapi mereka lalu Isa bersama orang-orang
yang beriman berhasil mencapai bukit Thur hingga Allah swt membinasakan Ya’juj
dan Ma’juj dengan ulat-ulat yang memakan leher-leher mereka kemudian Allah
mengirim burung yang melemparkan mayat-mayat mereka ke laut dan Allah juga
mengirimkan hujan untuk mencuci bumi dari bau busuk mereka.” (Fatawa al Islam
Sual wa Jawab juz I hal 1516)
Dalil bahwa Ya’juj dan Ma’juj
akan meminum danau Thabariyah disebutkan didalam hadits yang panjang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari an Nawas bin Sam’an ketika Rasulullah
menceritakan tentang dajjal dan didalamnya disebutkan,”Ketika Allah mewahyukan
kepada Isa,’Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (urusan) bagi-Ku
yang tak ada tangan seorang pun yang mampu membunuh mereka. Maka lindungilah
hamba-hamba-Ku (orang-orang beriman) ke bukit Thur.” lalu Allah mengirim Ya’juj
an Ma’juj dari berbagai tempat yang tinggi. Orang-orang pertama dari mereka
melintasi sebuah danau Thabariyah dan meminum airnya. Sedangkan orang-orang
terakhir dari mereka mengatakan,”Sungguh dahulu pernah ada air di sini.” Lalu
Nabi Allah Isa dan orang-orang yang bersamanya mendatangi bumi dan mereka
tidaklah mendapatkan di bumi itu sejengkal pun dari tempat itu kecuali di
penuhi oleh bau busuk mayat mereka maka Nabi Allah dan orang-orang yang
bersamanya berdoa kepada Allah dan Allah pun mengutus seekor burung yang
berleher seperti leher onta (panjang) yang kemudian membawa mereka dan
melemparkan mereka semua ke tempat yang dikehendaki Allah swt.”
Al Mubarokhfuriy didalam
kitabnya “Tuhafah al Ahwadzi” mengatakan bahwa di “al Qomus” disebutkan bahwa
Thabariyah adalah suatu wilayah didaraha Yordania.
Sedangkan letak dinding yang
hingga saat ini masih mengurung Ya’juj dan Ma’juj—menurut Ibnu Abbas—berada di
persimpangan negeri Turki dengan Rusia berdekatan dengan pegunungan Kaukasus.
(Baca : Mitseri
Ya’juj dan Ma’juj)
Namun demikian hanya Allah
lah yang mengetahui lokasi pasti dari dinding tersebut karena Dia swt Yang Maha
Mengetahui segala yang nyata maupun yang tersembunyi.
Wallahu A’lam ....